
Whitman lalu melanjutkan sambil menyebut Apple sebagai platform yang sedang ‘on fire’, namun untuk Android dia cenderung menyebutnya sebagai platform yang terfragmentasi. Dampak dari kemungkinan perubahan kebijakan Android tersebut pada Hewlett-Packard mungkin akan berlaku selama 2-5 tahun.
Google mungkin akan segera membantah ‘tuduhan’ dari Whitman ini, walaupun mereka sendiri telah secara implisit menyampaikan pesan yang berlawanan perihal jumlah integrasi antara hardware dan software yang mereka butuhkan. Google sebenarnya ingin menggunakan Motorola lebih sebagai perlindungan untuk masalah hak paten, namun chairman mereka yaitu Eric Schmidt ternyata memberikan sinyal tentang niatan untuk terjun ke bisnis hardware. Terlebih lagi Google baru-baru ini juga merekrut mantan karyawan Apple yang berspesialisasi masalah hardware, dan ini mengindikasikan keinginan Google untuk ikut mengendalikan roadmap Motorola secara langsung.
Walaupun Google seringkali menyatakan tentang keterbukaan mereka, namun banyak pihak ternyata mengkritik hal yang sebaliknya dan menuduh mereka terlalu memilih-milih. Mereka menahan source code untuk Android 3 dengan klaim bahwa OS tersebut belum siap, dan menyimpan beberapa kode dari Android versi tertentu yang telah dirilis agar jauh dari jangkauan para developer. Para developer pihak ke tiga juga tidak bisa memberikan kontribusi untuk suatu kode tertentu agar digunakan dalam Android versi utama, hal ini membuat Google menjadi satu-satunya pihak yang bisa mendikte tentang fitur terbaru apa yang bisa dihadirkan.
Walaupun mereka akhirnya memilih untuk tetap menjadikan Android sebagai open source, Google jelas akan memprioritaskan ponsel produksi Motorola untuk masalah update serta berbagai keistimewaan lainnya.
Akankah prediksi Meg Whitman ini akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar